Abraham Lincoln Yang Tidak Pernah Menyerah - Jangan Menyerah Abraham Lincoln Yang Tidak Pernah Menyerah | Gumuksari

Abraham Lincoln Yang Tidak Pernah Menyerah

Diposkan oleh Gumuksari | 12:49 PM | Comments
Bookmark and Share


Lahir dalam kemelaratan, Dia dihadang kekalahan demi kekalahan
sepanjang hayatnya. Ia kalah dalam delapan pemilu, dua kali gagal
dalam bisnis dan mengidap gangguan urat saraf.
Ia sebetulnya memiliki banyak alasan untuk menyerah berkali-kali,
namun ia pantang menyerah, ia menjadi salah satu presiden terbesar
dalam sejarah negaranya.
Dia adalah seorang juara dan ia tidak pernah menyerah. Ini adalah
sketsa perjalanannya menuju tangga kerpesidenan negaranya :
1816 Keluarganya dipaksa untuk keluar dari rumah mereka. Ia harus
bekerja untuk menghidupi mereka.
1818 Ibunya meninggal.
1831 Gagal dalam bisnis.
1832 Mencalonkan diri untuk duduk di dewan perwakilan di negara
bagiannya -> kalah.
1832 Juga kehilangan pekerjaannya — ingin masuk ke fakultas hukum,
tetapi gagal.
1833 Meminjam sejumlah uang dari seorang teman untuk memulai bisnis,
dan pada akhir tahun ia jatuh bangkrut. Ia menghabiskan tujuh belas
tahun dari kehidupannya untuk membayar kembali utang ini.
1834 Mencalonkan diri untuk menjadi anggota dewan perwakilan di
negara bagiannya -> menang.
1835 Bertunangan, kekasihnya meninggal dan hatinya serasa hancur
berkeping-keping.
1836 Terserang gangguan saraf total dan tergolek di ranjang selama
enam bulan.

1838 Berusaha menjadi juru bicara dewan perwakilan di negara
bagiannya -> kalah.
1840 Berusaha menjadi anggota badan pemilihan -> kalah.
1843 Mencalonkan diri untuk Kongres -> kalah.
1846 Mencalonkan diri kembali untuk Kongres, kali ini dia menang –
pergi ke Ibukota dan menunaikan tugas dengan baik.
1848 Mencalonkan diri untuk dipilih kembali di Kongres -> kalah.
1849 Mencari pekerjaan sebagai pegawai kantor urusan tanah di negara
bagiannya -> ditolak.
1854 Mencalonkan diri untuk Senat negaranya -> kalah.
1856 Berusaha mendapatkan pencalonan Wakil Presiden di konvensi
nasional partainya -> hanya memperoleh kurang dari seratus suara.
1858 Mencalonkan diri lagi untuk Senat — sekali lagi dia kalah.
1860 Terpilih menjadi presiden di negaranya.
Dialah Abraham Lincoln ….
Jalan itu licin dan menggelincirkan. Satu kakiku terpeleset di
atasnya, menendang kaki lainnya keluar dari jalur, namun aku kembali
tegak dan berkata kepada diriku sendiri, “Itu cuma terpeleset dan
aku bukan jatuh”
. (Abraham Lincoln)

Sumber: Disadur dari Chicken Soup for The Soul


Get paid To Promote at any Location

Related Post



>
blogwalking.. Selamat datang di blog saya.